Sabtu, 08 Oktober 2011

Tawakkul Karman, Perempuan Arab Pertama Raih Nobel Perdamaian

KAIRO, KOMPAS.com — Tawakkul Karman, wartawati dan pegiat hak asasi manusia (HAM) asal Yaman, Jumat (7/10/2011), ditetapkan Komite Nobel meraih Hadiah Nobel Perdamaian 2011.

Tawakkul Karman (32) tercatat sebagai perempuan Arab pertama yang meraih hadiah bergengsi itu berbagi dengan dua perempuan pegiat Liberia, yaitu Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan pejuang perdamaian Liberia, Leymah Gbowee.

Tawakkul dikenal penentang hebat rezim Yaman yang dipimpin oleh Presiden Ali Abdullah Saleh, yang sedang menghadapi prahara politik di negeri paling selatan jazirah Arab itu.

Sejumlah stasiun televisi Arab menunda sementara siaran regulernya untuk membuat breaking news pada Jumat saat Komite Nobel mengumumkan bahwa Tawakkul meraih Hadiah Nobel.

Namun, televisi Pemerintah Yaman mengecam putusan Komite Nobel yang menganggap bahwa "pemberontak" itu tidak layak memperoleh Hadiah Nobel.

Selain dikenal sebagai pegiat HAM, Tawakkul juga merupakan wartawati yang kritis. Ibu dari tiga orang anak itu pada 2005 mendirikan Perhimpunan Wanita Jurnalis Tanpa Belenggu.

Dalam status terbarunya di jejaring sosial, Tawakkul menulis, "Kalian tak bisa membelenggu kebebasanku."

Belakangan, perempuan berjilbab itu bergabung dengan Partai At Tajammu Al Yamani Lil Ishlah (Perhimpunan Yaman untuk Reformasi), oposisi utama Yaman.

Perempuan pegiat HAM Mesir, Marwah Sameer, menyambut hangat penetapan Tawakkul sebagai penerima Hadiah Nobel. "Ini merupakan penghormatan terhadap dedikasi perempuan Arab," kata Marwah kepada jaringan televisi Nile TV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar